Langsung ke konten utama

Isi Surat Al-Baqarah Ayat 171



Assalamualaikum Wr. Wb
Alhamdulillahi robil alamin
Was sholatu wassalamu a’la asyrofil ambiyaa iwal mursalin
Syaidina wamaulana muhammadin wa’ala alihi wa sohbihi ajmain, ama ba’du.

Sebagai hamba Allah yang beriman,  marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kekuatan, kesehatan lahir dan batin kepada kita semua.

Solawat dan salam tidak lupa kita panjatkan kepada junjungan kita yakni Nabi Muhammad SAW yang telah mengantarkan umat manusia dari peradaban hidup yang jahiliyah menuju pada peradaban hidup yang modern, yang penuh dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi seperti yang kita rasakan pada saat ini. Dan semoga kita semua termasuk hamba-Nya yang taat dan berhak mendapatkan syafaatnya di hari akhir kelak. Amiinn

Allah menciptakan alam semesta beserta seluruh isinya untuk memberikan rangsangan kepada manusia agar ia menggunakan akalnya untuk berpikir dan merenungkannya. Manusia adalah makhluk yang paling sempurna karena mereka dianugrahi akal agar senantiasa berpikir.
Seperti pada surat Al Baqarah ayat 171 yang berbunyi :


وَمَثَلُ الَّذِينَ كَفَرُوا كَمَثَلِ الَّذِي يَنْعِقُ بِمَا لَا يَسْمَعُ إِلَّا دُعَاءً وَنِدَاءً ۚ صُمٌّ بُكْمٌ عُمْيٌ فَهُمْ لَا يَعْقِلُونَ

Artinya :
“Dan perumpamaan (orang-orang yang menyeru) orang-orang kafir adalah seperti penggembala yang memanggil binatang yang tidak mendengar selain panggilan dan seruan saja. Mereka tuli, bisu dan buta, maka (oleh sebab itu) mereka tidak mengerti.”

Maksud dari ayat tersebut adalah apabila dikatakan kepada mereka, “”Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah,”” mereka menjawab, “”(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami.”” “”Apakah (mereka akan mengikuti juga) walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apa pun, dan tidak mendapat petunjuk?”” Dan perumpamaan (orang yang menyeru) orang-orang kafir adalah seperti penggembala yang memanggil.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, “”Apabila dikatakan kepada orang-orang kafir yang musyrik itu, ‘Ikutilah apa yang diturunkan oleh Allah kepada Rasul-Nya dan tinggalkanlah kesesatan dan kebodohan yang kalian lakukan itu!’ Mereka menjawab pertanyaan tersebut, ‘Tidak, tetapi kami hanya mengikuti apa yang kami dapati dari nenek moyang kami’,”” yakni menyembah berhala dan tandingan-tandingan Allah.

Jadi, meskipun kita menyeru orang-orang kafir untuk menyembah Allah mereka tidak akan menurutinya, kecuali mereka mendapat hidayah dari Allah. Mereka seperti hewan yang mendengar suara penggembalanya tetapi mereka tidak paham akan maksudnya.

Demikian materi yang dapat saya sampaikan,  semoga dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Lebih dan kurangnya mohon dimaafkan,  karena saya masih dalam tahap pembelajaran. 
Akhirul kalam,  subhanakallahu maa wabihamdika asyhadu alaa ilaaha anta,  astagfiruka wa atuubu ilaih

Untuk lebih lengkapnya silahkan kunjungi link dibawah ini :
https://youtu.be/ChQ3s3_IZQM 
 
Wassalamualaikum Wr. Wb



Komentar

Postingan populer dari blog ini

SURAT AL-HUMAZAH DAN ARTINYA

Surah Al-Humazah adalah surah ke-104 dalam Al-Qur'an . Surah ini terdiri atas 9 ayat dan tergolong pada surah Makkiyah . Kata Al Humazah berarti pengumpat dan diambil dari ayat pertama surat ini. Pokok isi surat ini adalah ancaman Allah terhadap orang-orang yang suka mencela orang lain, suka mengumpat dan suka mengumpulkan harta tetapi tidak menafkahkannya di jalan Allah .     Artinya: 1. Kecelakaanlah bagi Setiap pengumpat lagi pencela, 2. yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitung, 3. Dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengkekalkannya, 4. sekali-kali tidak! Sesungguhnya Dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah. 5. dan tahukah kamu apa Huthamah itu? 6. (yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan, 7. yang (membakar) sampai ke hati. 8. Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka, 9. (sedang mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang.

SURAT AL-FALAQ DAN ARTINYA

Surat ini dan surat sesudahnya (surat An Naas) diturunkan secara bersamaan sebagaimana dikatakan oleh Al Baihaqi dalam Dalailin Nubuwwah. Oleh karena itu, kedua surat ini dinamakan Al Maw’izatain. Surat ini merupakan surat Makkiyyah (turun sebelum hijrah) dan ada juga yang mengatakan bahwa surat ini adalah surat Madaniyyah. Surat ini turun sesudah surat Al Fiil. (Aysarut Tafasir, hal. 1503; At Ta’rif bi Suratil Qur’anil Karim) Artinya : 1). Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh 2). Dari kejahatan makhluk-Nya 3). Dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita 4). Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul 5). Dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki.

Resensi Film Al-Ghazali-The Alchemist of Happiness

A.     Identitas Film       Judul Film   : Al-Ghazali-The Alchemist of Happiness Oleh            : Ovidio Salazar Pemeran      : Ghorban Nadjafi sebagai Abu Hamid Muhammad Al-Ghazali Dariush Arjmand sebagai Nizam al-Mulk Robert Powell sebagai Pengisi Suara Al-Ghazali Mitra Hajjar sebagai istri Ghazali Abdol Reza Kermani sebagai Ahmad Ghazali Muhammad Poorsattar sebagai Sufi Guardian Ali Mayani sebagai Magician Durasi         : 01.19.11 Rumah Produksi : Matmedia Production B.      Pendahuluan Ini adalah tugas kedua saya di mata kuliah Filsafat Islam yang diajarkan oleh Bapak Ahmad Fadhil, Lc., M.Hum. Film ini diproduksi oleh Matmedia Production yang dibuat oleh Ovidio Salazar. Film ini berdurasi 1 jam 19 menit 11 detik dan menggunakan bahasa Inggris. Meskipun berbahasa Inggris di zaman yang serba mudah ini kita bisa menemukan terjemahan dalam bahasa Indonesia di mesin pencarian google dengan mudah. Sungguh sangat dimanjakan sekali gener